Jumat, 04 Juli 2014

Penemuan Gelombang Gravitasi Masih Diragukan

Maret silam dunia Astronomi merayakan penemuan gelombang gravitasi. Kini peneliti Harvard mengakui kelemahan dalam analisa mereka. Sinyal yang didapat dinilai bisa berasal dari debu kosmik, bukan gelombang gravitasi. Astronomie Teleskop Bicep2 am Südpol Tim astronom asal Amerika Serikat yang sempat membuktikan teori gelombang gravitasi beberapa bulan silam

kini mengakui adanya kemungkinan kesalahan dalam analisa data satelit. Temuan tersebut awalnya sempat mengguncang dunia pengetahuan karena menjelaskan bagaimana alam semesta terbentuk setelah dentuman dahsyat. Jika temuan tersebut terbukti benar, gelombang gravitasi yang telah diperkirakan Albert Einstein dalam teori relaivitas umumnya itu akan mengkonfirmasikan pemuaian cepat alam semesta 13,8 miliar tahun silam.
Bukti pertama inflasi kosmik diumumkan Maret silam oleh fisikawan Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics. Teori inflasi menyebut alam semesta memuai 100 trilyun trilyun lebih cepat ketimbang kedipan mata.

Efek Kontaminasi
Temuan tersebut dibuat dengan menggunakan teleskop BICEP2 di Kutub Selatan. Namun sejak awal publikasi hasil penelitian tim Harvard sudah mendulang kritik. Sebagian menyayangkan karena temuan tersebut tidak diuji terlebih dahulu oleh pakar independen.


Sumber perkara adalah apakah tim astronom Harvard sudah menghitung efek kontaminasi pengukuran melalui teleskop BICEP2. BICEP2 Beleg für den Knall nach dem Urknall
Kini tim peneliti yang dipimpin oleh John Kovac itu mengakui, sinyal yang berhasil direkam "bisa jadi" bukan bersal dari gempa kosmik pertama di alam semesta, melainkan dari debu kosmik. Kemungkinan tersebut "tidak tertutup", tulisnya dalam jurnal ilmiah, Physical Review Letters.

Tipuan Debu Antariksa
Debu antariksa juga "memancarkan radiasi polarisasi," kata fisikawan Princeton, David Spergel. "Kita lihat fenomena ini di mana-mana. Dan apa yang kami jelaskan dalam tulisan kami adalah bahwa pola yang mereka lihat sama konsistennya seperti debu kosmik dan gelombang gravitasi."


Kejelasan terkait pembuktian gelombang gravitasi dan teori inflasi baru akan dibuat Oktober mendatang. Pada saat itu peneliti Badan Antariksa Eropa yang menggunakan Teleskop Max Planck untuk menelusuri jejak dentuman dahsyat akan memublikasikan hasil temuannya.

Tim tersebut mencari gelombang gravitasi di enam frekuensi yang berbeda. Sementara peneliti Harvard cuma mencari di satu frekuensi, kata Spergel.

Sumber:
http://www.dw.de/penemuan-gelombang-gravitasi-diragukan/a-17729959
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page