Rabu, 17 September 2014

Asteroid 2014 RC Mendekati Bumi Hingga 34.000 Km

Bongkahan batu itu kira-kira sebesar rumah berukuran sedang berlantai tiga. Selama ini ia melayang-layang di kedalaman langit, beredar mengelilingi sang surya dalam tata surya kita. Lintasan peredarannya sungguh aneh untuk ukuran manusia karena begitu lonjong. Demikian lonjongnya sehingga pada suatu saat bongkahan batu tersebut akan lebih terpanggang bara mentari ketimbang Bumi kita karena posisinya yang lebih dekat ke Matahari. 

Sebaliknya di lain waktu bongkahan batu ini pun bisa menggigil kedinginan tatkala menempati lokasi yang demikian jauh, sehingga lebih jauh ketimbang jarak planet Mars ke Matahari. Tak hanya itu, konfigurasi orbitnya demikian rupa sehingga pada 7 dan 8 September 2014 ini bongkahan batu besar itu akan berposisi cukup dekat dengan Bumi kita. Demikian dekatnya sehingga ia bakal melesat hanya pada jarak 34.000 kilometer di atas kita. Namun jangan cemas, ia tak berpotensi memasuki selimut udara Bumi kita, apalagi hingga jatuh mencium daratan/lautan.

Gambar 1. Asteroid 2014 RC (tanda panah) diabadikan pada 5 September 2014 pukul 14:00 WIB dengan teleskop robotik reflektor astrograf 61 cm di Auberry, California (Amerika Serikat). Teleskop diarahkan untuk mengikuti gerak asteroid dan mencitra/memotret sebanyak 30 kali dengan masing-masing citra/foto dibuat lewat waktu penyinaran (paparan) 30 detik. Seluruh citra kemudian digabungkan menjadi satu lewat teknik stacking. Sehingga asteroid terlihat sebagai bintik cahaya, sementara bintang-bintang di latar belakang nampak sebagai garis-garis. Sumber: Remanzacco Observatory, 2014.

Gambar 1. Asteroid 2014 RC (tanda panah) diabadikan pada 5 September 2014 pukul 14:00 WIB dengan teleskop robotik reflektor astrograf 61 cm di Auberry, California (Amerika Serikat). Teleskop diarahkan untuk mengikuti gerak asteroid dan mencitra/memotret sebanyak 30 kali dengan masing-masing citra/foto dibuat lewat waktu penyinaran (paparan) 30 detik. Seluruh citra kemudian digabungkan menjadi satu lewat teknik stacking. Sehingga asteroid terlihat sebagai bintik cahaya, sementara bintang-bintang di latar belakang nampak sebagai garis-garis. Sumber: Remanzacco Observatory, 2014.


Bongkahan batu besar itu adalah asteroid. Ia sama sekali tak pernah dikenal sebelumnya. Hingga awal September 2014 ini, yakni kala sistem penyigi langit Catalina Sky Survey yang bersenjatakan teleskop reflektor Schmidt 68 cm di Observatorium Gunung Tucson, Arizona (Amerika Serikat) melihatnya untuk pertama kalinya pada 1 September 2014. Sistem penyigi langit semi-otomatis yang dirancang untuk mengenali benda langit tak dikenal khususnya yang berada di lingkungan dekat Bumi ini melihatnya sebagai sebintik cahaya yang amat sangat redup. 

Dengan magnitudo semu +20 praktis asteroid ini 250 kali lebih redup dibanding planet-kerdil Pluto. Di malam berikutnya, asteroid yang sama pun terlihat melalui sistem penyigi langit semi-otomatis yang lainnya, yakni Pan-STARRS (Panoramic Survey Telescope and Rapid Response Systems) yang berpangkalan di Gunung Haleakala, Kepulauan Hawaii (Amerika Serikat).

Saat orbit asteroid ini dibandingkan dengan basis data asteroid yang telah terobservasi sebelumnya, tak satupun yang memiliki identitas serupa. Maka jelas bahwa ia adalah asteroid baru, asteroid yang tak pernah dikenal sebelumnya. Sesuai aturan yang ditegakkan IAU (International Astronomical Union) maka asteroid baru ini tidak diberi nama. Namun ia diberi kode yang khas yakni 2014 RC, mengingat asteroid ini adalah asteroid ketiga (kode C) yang ditemukan pada paruh pertama bulan September (kode R) di tahun 2014 (kode 2014). 

Dengan magnitudo mutlak/absolut +26,8 maka asteroid 2014 RC ini berukuran sekitar 20 meter, jika dianggap berbentuk sferis (menyerupai bola). Jika massa jenisnya dianggap berada di antara 2 hingga 4 gram per sentimeter kubik, yakni massa jenis kebanyakan asteroid, maka asteroid 2014 RC ini bermassa antara 8.400 hingga 16.800 ton.

Sumber:
http://langitselatan.com/2014/09/07/asteroid-2014-rc-mendekati-bumi-hingga-34-000-km/
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page