Senin, 15 Juli 2013

Mengenal Kristal Cair atau Liquid Crystal

menonton dengan TV LCD lebih jelas dan minim radiasi kamu mungkin sudah terbiasa menggunakan perangkat yang mengandungi LCD (liquid crystal display) setiap hari. perangkat2 itu ada di sekitar kita – di komputer laptop, jam digital dan jam tangan, oven microwave, CD player dan banyak perangkat elektronik lainnya. LCD menjadi umum digunakan karena mereka menawarkan beberapa keuntungan nyata dibandingkan teknologi display yang lain. 

Mereka lebih tipis dan ringan dan memerlkan daya lebih sedikit dibandingkan tabung sinar katoda (CRT), misalnya.

Tapi apa hal ini disebut kristal cair (liquid crystal)? Nama “kristal cair” terdengar seperti sebuah kontradiksi. Kami pikir dari kristal sebagai bahan padat seperti kuarsa, biasanya keras seperti batu, dan cair jelas berbeda. Bagaimana mungkin menggabungkan dua bahan yang bertolak belakang ini?


Kamu tentu sudah pernah belajar di sekolah bahwa ada tiga wujud umum materi: padat, cair atau gas. Padat (solid) berisi molekul mereka selalu menjaga orientasi dan tinggal di posisi yang sama satu sama lain. Molekul-molekul dalam cairan hanya sebaliknya: Mereka bisa mengubah orientasi mereka dan bergerak ke manapun di dalam cairan. Namun ada beberapa zat yang bisa berada dalam keadaan taklazim yang satu saat seperti cair dan di saat yang lain seperti padat. Ketika mereka berada dalam keadaan ini, molekul mereka cenderung mempertahankan orientasi mereka, seperti molekul dalam padatan, tetapi juga bergerak menuju posisi yang berbeda, seperti molekul dalam cairan. Ini berarti bahwa kristal cair tidak cairan atau solid. Begitulah cara mereka berakhir dengan nama mereka yang tampaknya bertentangan.

Jadi, apakah kristal cair merupakan padatan atau cairan atau sesuatu yang lain? Ternyata bahwa kristal cair lebih dekat dengan keadaan cair daripada padat. Dibutuhkan cukup banyak panas untuk mengubah suatu zat tertentu dari padat menjadi kristal cair, tetapi hanya dibutuhkan sedikit saja panas lebih untuk mengubah kristal cair yang sama menjadi wujud cairan. Hal ini menjelaskan mengapa kristal cair sangat sensitif terhadap suhu dan mengapa mereka digunakan untuk membuat termometer dan cincin mood. Ini juga menjelaskan mengapa sebuah layar komputer laptop dapat berubah secara tidak lazim dalam cuaca dingin atau selama hari yang panas di pantai.
Diterjemahkan dari 
http://electronics.howstuffworks.com/lcd.htm
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page