Rabu, 03 Juli 2013

Jenis-jenis Teleskop

Teleskop merupakan salah satu alat yang dapat kita gunakan untuk melihat benda pada jarak jauh. Selain teleskop ada pula binokular atau orang banyak menyebut nya “Keiker”. Pada umum nya teleskop digunakan di bidang astronomi saja tapi jangan salah seiring majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman ternyata teleskop juga digunakan dibeberapa bidang. Kata teleskop diambil dari bahasa yunani yaitu tele yang berarti jauh dan skopein yang berarti melihat 

sehingga bila diartikan adalah melihat jarak jauh atau lebih sempurnanya untuk melihat benda pada jarak yang jauh. Ada tiga jenis utama teleskop optik yang digunakan yaitu Refraktor atau Dioptrik, Reflektor atau Katoptrik dan Katadioptrik. Refraktor atau dioptrik adalah jenis teleskop yang hanya menggunakan lensa untuk menampilkan bayangan benda. Reflektor atau katoptrik adalah jenis teleskop yang menggunakan cermin untuk memantulkan cahaya dan bayangan benda dan Katadioptrik adalah jenis teleskop yang menggunakan kombinasi dari lensa dan cermin sebagai pengumpul cahaya sekaligus bayangan benda.
Teleskop Refraktor – credit : Takahashi Europe
Teleskop refraktor merupakan jenis teleskop pertama kali yang ditemukan dari ketiga jenis teleskop yang ada. Jenis teleskop ini digunakan untuk pertama kalinya di Belanda oleh tiga orang yaitu Hans Lippershey, Zacharias Janssen dan Jacob Metius. Kemudian dari teleskop yang ada, oleh galileo Galilei dikembangkan desain nya dan disusul pula oleh johannes kepler dengan desain yang berbeda sehingga dari desain kedua orang ini muncul desain yang akan sering kita dengar yaitu teleskop refraktor Galilean dan Keplerian.
Prinsip dari semua teleskop refraktor pada umum nya sama yaitu dengan menggunakan kombinasi dua buah lensa objektif. Lensa utama berfungsi sebagai pengumpul bayangan dan cahaya kemudian diteruskan ke lensa mata (eyepiece) untuk ditampilkan ke mata sebagai bayangan dari sebuah benda. Tujuan dariteleskop refraktor adalah membiaskan atau membelokkan cahaya. Refraksi ini menyebabkan sinar cahaya paralel berkumpul pada titik fokus. Teleskop akan mengkonversi seikat sinar sejajar dengan membuat sudut alpha. Dengan sumbu optik untuk sebuah kumpulan sinar paralel kedua dengan sudut beta. Rasio beta berbanding alpha disebut sudut pembesaran. Ini sama dengan perbandingan antara ukuran gambar retina diperoleh dengan dan tanpa teleskop.
Teleskop Reflektor
Teleskop Reflektor – Credit : Vixen Optics.com
Dari namanya saja kita tahu bahwa reflektor asal mula kata nya dari refleksi yang artinya memantulkan. Teleskop Reflektor adalah teleskop yang menggunakan satu atau kombinasi dari cermin lengkung yang merefleksikan cahaya dan bayangan gambar. Teleskop Reflektor merupakan teleskop alternatif dari teleskop refraktor karena kelainan cacat kromatik yang ditimbulkan oleh lensa. Meskipun teleskop reflektor menghasilkan kelainan optik lainnya, desain reflektor memungkinkan untuk pengembangan dengan diameter yang cukup besar. Hampir sejumlah teleskop-teleskop astronomi yang digunakan oleh Astronom Profesional seperti NASA adalah teleskop reflektor. Cermin lengkung utama pada teleskop reflektor merupakan elemen utama yang akan membuat gambar pada bidang fokus. Jarak antara cermin dengan bidang fokus disebut panjang fokus. Pada panjang fokus ini lah biasa nya ditambahkan cermin sekunder didekat fokus untuk memodifikasi karakter optik dan melanjutkan cahaya ke lensa mata (eyepiece) atau dilanjutkan ke film dan kamera CCD agar hasil citra bisa langsung ditampilkan pada video atau gambar. 
Teleskop Reflektor akan sangat tepat jika kita gunakan untuk pengamatan objek-objek deepsky seperti nebula, galaksi, opencluster dan comet karena untuk “light gathering” teleskop reflektor jauh lebih baik daripada teleskop refraktor sehingga untuk objek-objek yang mempunyai intensitas cahaya kecil dapat terlihat dengan reflektor.
Sumber:
wikipedia.org
Editor:
Syam astrophysics
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page