Pertama-tama: Tidak benar bahwa benda langit yang diketahui mengorbit matahari paling jauh adalah Pluto. Pada tahun 2003, tim astronom yang dipimpin Mike Brown menemukan sebuah objek yang kemudian dinamakan Sedna. Jarak Sedna adalah 937 Satuan Astronomi (AU–Astronomical Unit) pada titik terjauhnya (aphelion), dan 76 Satuan Astronomi pada titik terdekat (perihelion). Pada perihelion, jarak Pluto sekitar 30 AU dan pada aphelion adalah 49 AU.
Pluto dan beberapa objek serupa kini oleh astronom dikelompokkan sebagai “planet katai”. Objek-objek yang termasuk planet katai antara lain Pluto, Sedna, Eris, Haumea, dan Makemake. Kategori ini diciptakan dalam Sidang Umum IAU pada tahun 2006, menyusul serangkaian penemuan objek-objek terjauh di tata surya yang mendorong kita untuk memikirkan ulang definisi “planet”.
Dengan demikian, objek-objek terjauh yang diamati mengorbit Matahari adalah objek-objek yang dinamakan Objek Sabuk Kuiper (KBO–Kuiper Belt Object). KBO mirip dengan sabuk asteroid, dalam artian objek-objek ini mengorbit Matahari dalam bidang orbit yang kurang-lebih sama. Hanya saja garis tengah orbit KBO lebih besar yaitu antara kira-kira 30 hingga 50 AU. Massa KBO juga jauh lebih besar dari asteroid, kira-kira antara 20 hingga 200 kali lebih masif. Sebagaimana sabuk asteroid, KBO juga terdiri atas objek-objek kecil dan diduga merupakan sisa-sisa pembentukan tata surya kita, namun berbeda dengan asteroid yang tersusun atas batu2an dan logam (kurang lebih mirip dengan susunan Planet2 dalam), KBO tersusun terutama atas gas-gas beku seperti metana dan amonia.
Selain KBO, juga ada komet-komet periode panjang yang mengorbit Matahari dalam jarak yang luar biasa jauhnya. Contoh dari komet seperti ini antara lain Komet West yang aphelionnya 70.000 AU (1.1 tahun cahaya) atau Komet Hale-Bopp yang aphelionnya 371 AU.
Berapa jarak maksimal sebuah objek agar masih dapat mengorbit Matahari?
Pada prinsipnya ini bergantung juga pada arah gerak dan kecepatan objek tersebut. Apabila energi kinetik objek tersebut tidak dapat mengatasi gaya tarik gravitasi Matahari, maka objek tersebut akan terikat secara gravitasi, dan dapat mengorbit Matahari. Faktor kedua yang juga mempengaruhi adalah apakah ada objek dekat yang cukup masif dan dapat secara gravitasi mengganggu, misalnya keberadaan bintang terdekat dari Matahari.
Walaupun demikian kita dapat menghitung jarak di mana gaya gravitasi Matahari dan Alpha Centauri setimbang, dan tiba pada jarak kurang lebih 2.13 tahun cahaya dari Matahari. Jarak ini bisa dijadikan semacam “perkiraan kasar,” namun sekali lagi jawaban persisnya bergantung pada kecepatan dan arah gerak objek tersebut.
Benda apakah yang dapat dikatakan sebagai anggota tata surya?
Sederhananya, apabila benda tersebut terikat secara gravitasi dengan Matahari, maka dapat dikatakan bahwa benda tersebut adalah anggota tata surya.
Sebagaimana kita ketahui, orbit sebuah benda mengelilingi benda lain memiliki berbagai bentuk dan tidak mesti berbentuk lingkaran. Bentuknya ada berbagai macam, namun selalu mengikuti salah satu kurva irisan kerucut. Untuk orbit yang terikat ada dua macam bentuk orbit: lingkaran atau elips. Sebuah komet dapat menjadi anggota tata surya asalkan ia memiliki orbit tertutup yaitu yang wujudnya menyerupai elips. Komet Halley memiliki orbit elips dan akan mencapai titik terdekatnya dari Matahari setiap 76 tahun sekali. Kita juga mengamati banyak sekali komet yang memiliki orbit terbuka dan tidak diharapkan akan kembali lagi mendekati Matahari.
Sumber:
http://langitselatan.com/2013/06/04/adakah-obyek-yang-lebih-jauh-dari-pluto/
Editor:
Syam Astrophysics
Sumber:
http://langitselatan.com/2013/06/04/adakah-obyek-yang-lebih-jauh-dari-pluto/
Editor:
Syam Astrophysics