Pada awalnya manusia menganggap bahwa untuk bisa terbang maka kita harus melakukannya sebagaimana burung terbang. Para penemu pesawat, yang pertama kali menciptakan pesawat, diilhami oleh burung yang terbang dengan mengepakkan sayapnya. Maka pesawat juga diberi sayap. Tapi, sayap pesawat bukan berarti untuk dikepak-kepakkan seperti sayap burung. Kegunaan sayap pada pesawat adalah untuk membuat perbedaan kecepatan angin di atas badan pesawat dan di bawah badan pesawat.
Oleh karena itu, pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin.
Selama penerbangan, ada 4 gaya yang bekerja.
Pertama, yaitu gaya angkat atau gaya ke atas.
Kedua, gaya berat atau gaya ke bawah.
Ketiga, gaya maju/ gaya dorong.
Keempat, gaya ke belakang/ gaya hambatan.
Gaya angkat dan gaya maju/ gaya dorong merupakan gaya kunci untuk penerbangan. Kedua gaya itu diperhitungkan untuk mengatasi gaya berat dan gaya ke belakang/ gaya hambatan.
Gaya maju ini menarik pesawat ke arah depan. Gaya maju ini diperoleh dari putaran baling-baling mesin atau dorongan mesin jet.
Nah, karena adanya gaya-gaya ini akhirnya pesawat dapat terbang deeh…
Sumber:
Editor:
Syam Astrophysics