Kamis, 17 November 2011

Peraih Nobel Fisika 2011: Alam Semesta Mengembang Makin Cepat

Sekitar tahun 1920an Edwin Hubble dan kawan-kawan menemukan bahwa alam semesta mengembang. Namun ilmuwan belum tahu apakah alam semesta mengembang dengan kecepatan tetap atau semakin lama ekspansinya semakin cepat atau semakin lama semakin melambat dan akhirnya alam semesta mengerut. Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat sangat, sedikit demi sedikit rahasia alam semesta tersingkap. Teleskop yang canggih baik di Bumi maupun di luar angkasa ditambah dengan teknologi tinggi komputer dan sensor pencitraan digital merupakan instrumen yang sangat membantu penelitian alam semesta. 

Akhirnya tahun 1998, jawaban dari pertanyaan tentang bagaimana alam semesta mengembang terungkap, setelah dua tim peneliti menyampaikan hasil penemuan mereka. Tim pertama ‘The Supernova Cosmology Project’ dikepalai oleh Saul Perlmetter, yang telah memulai kerjanya sejak 1988. Tim yang lainnya ‘ The High-z Supernova Search Team’ dikepalai oleh Brian Schmidt. Salah satu anggota tim Brian Schmidt adalah Adam Riess yang juga berperan penting di dalamnya. Kedua tim mengamati supernova tertentu yang disebut Ia supernovae. Supernovae adalah ledakan dari sebuah bintang katai putih, yaitu bintang kompak tua yang memiliki massa seperti Matahari, namun ukurannya sekecil Bumi. Satu saja ledakan supernovae dapat memancarkan cahaya sama terangnya dengan cahaya yang dipancarkan oleh bintang-bintang dalam satu galaksi. 

 Kedua tim tersebut menemukan ternyata lebih dari 50 supernovae memancarkan cahaya lebih lemah daripada yang diperkirakan semula. Hal ini menandakan bahwa alam semesta mengalami percepatan. Artinya makin lama, alam semesta ini mengembang makin cepat. Percepatan pengembangan alam semesta disebabkan oleh energi gelap (dark energy). Apa itu energi gelap masih menjadi teka-teki tersendiri. Tiga perempat dari total alam semesta ini diperkirakan terdiri atas dark energy tersebut. Terlepas dari itu, penemuan penting kedua tim ini telah membantu mengungkap sedikit misteri alam semesta. Atas Hasil penelitian mereka, Saul Perlmutter, Brian P. Schmidt, dan Adam G. Riess dianugerahi hadiah Nobel. Hadiah sejumlah 10 juta Krona Swedia (sekitar 1,5 juta dollar AS) dibagi dua. Setengah bagian diberikan kepada Saul Perlmutter, setengahnya lagi dibagi dua kepada Brian Schmidt dan Adam Riess. Selamat! 

Para penerima Nobel Fisika 2011 

Saul Perlmutter, warga negara Amerika Serikat. Lahir tahun 1959 di Champaign-Urbana, IL, USA. Meraih gelar Ph.D. 1986 dari University of California, Berkeley, USA. Kepala dari the Supernova Cosmology Project, Profesor Astrofisika, Lawrence Berkeley National Laboratory dan University of California, Berkeley, CA, USA. 
www.physics.berkeley.edu/research/faculty/perlmutter.html 

Brian P. Schmidt, warga negara Amerika Serikat dan Australia. Lahir tahun 1967 di Missoula, MT, USA. Meraih gelar Ph.D. 1993 dari Harvard University, Cambridge, MA, USA. Kepala the High-z Supernova Search Team, Distinguished Professor, Australian National University, Weston Creek, Australia. msowww.anu.edu.au/~brian/ 

Adam G. Riess, warga negara Amerika Serikat. Lahir tahun1969 di Washington, DC, USA. Meraih gelar Ph.D. 1996 dari Harvard University, Cambridge, MA, USA. Profesor Astronomi dan Fisika, Johns Hopkins University dan Space Telescope Science Institute, Baltimore, MD, USA. www.stsci.edu/~ariess/


Sumber: http://luar-negeri.kompasiana.com/2011/10/05/nobel-fisika-2011-alam-semesta-mengembang-makin-cepat/
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page