Senin, 18 April 2011

Apa Itu Inti Matahari?

Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi hidrogen menjadi inti helium dan menghasilkan reaksi yg sngat besar. Suhu inti matahari mencapai 15 juta kelvin. Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.

Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.

Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 °C namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 °C. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 °C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis.

Adapun bagian -bagian lain dari matahari selain inti tentunya, yaitu:
Fotosfera
Fotosfera adalah bagian permukaan matahari yg dapat kalian lihat sehari-hari, atau disebut juga lapisan cahaya. Suhu di bagian dalam fotosfera kira-kira 6000 kelvin.

Kromosfera
Lapisan kromosfera dapat terlihat saat terjadi gerhana matahari. Kromosfera tersusun dr lapisan hidrogen. Suhu lapisan kromosfera di dekat korona mencapai 10.000 kelvin, sedangkan di lapisan luarnya kurang lebih 4000 kelvin

Korona
Lapisan ini dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari berupa lingkaran putih yg mengelilingi matahari. Lapisan korona mengandung gas yang sangat tipis bersuhu 1 juta kelvin. Korona berwarna abuabu akibat tumbukan ion-ion pada suhu yg sangat tinggi.                          

sumber: 
id.shvoong.com
id.wikipedia.org/wiki/Matahari 


 
Comments
1 Comments

1 komentar:

Anonim mengatakan...


Semua akhli sepakat bahwa panas di bagian Inti Matahari
mencapai 15 Juta Derajat Celcius.
Dalam sebuah diskusi rutin saya bertanya kepada Ki Mandalajati Niskala:
“Ki, berapa panas di bagian Inti Matahari”?
Mandalajati Niskala menjawab: “SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN”.
Saya jadi penasaran khawatir Ki Mandalajati Niskala salah
mendengar pertanyaan sehingga salah memberikan jawaban.
Saya mengulang pertanyaan:
“KI, BERAPA PANAS DI BAGIAN INTI MATAHARIIIIIIII”?
Beliau serentak menjawab:
“PANAS DI BAGIAN INTI MATAHARIIIIIIII
ADALAAAAH SEDINGIIIIIN AIIIIR PEGUNUNGAAAAAAN”.
Beliau menambahkan:
“KALAU TIDAK PERCAYAAAAA SILAKAN BUKTIKAN SENDIRIIIII”.
Saya kaget: “WOOOOOOOOOW MANDALAJATI NISKALA GILAAAAAAA……!”

Beliau mengatakan bahwa kulit Matahari memang sangat panas,
tapi suhu Inti Matahari TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.
Mandalajati Niskala sangat logis menjelaskan kepada banyak
pihak bahwa MATAHARI ADALAH GUMPALAN BOLA AIR RAKSASA
YANG BERADA PADA RUANG HAMPA BERTEKANAN MINUS,
SEHINGGA DI BAGIAN SELURUH SISI BOLA AIR RAKSASA TERSEBUT
IKATAN H2O PUTUS MENJADI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN,
YANG SERTA MERTA AKAN TERBAKAR DISAAT TERJADI
PEMUTUSAN IKATAN TERSEBUT.
Suhu kulit Matahari menjadi sangat panas karena Oksigen
dan Hidrogen terbakar, tapi suhu Inti Matahari
TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.
Mandalajati Niskala menegaskan:
"CATAT YA SEMUA BINTANG TERBUAT DARI AIR DAN SUHU PANAS
INTI BINTANG SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN. TITIK".
Begitu kata Mandalajati Niskala.
Memang mandalajati Niskala ORANG GILA KALIIIIII…..!!!
TEORI YANG SUDAH MAPAN AMBRUK DIANTITESIS.

Filsuf Sunda Mandalajati Niskala dalam banyak dialog
sering mengungkap rahasia ke~Jagatraya~an.
Beliau banyak melontarkan hipotesa,
bahkan sering menyatakan antitesis yang sangat fenomenal
terhadap kemapanan ilmu pengetahuan.
Belakangan ini Mandalajati Niskala ‘berantitesis’:
“GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA
MASSA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA”.

Berbicara soal Gravitasi, banyak Para Akhli bertanya:
“Bagaimana Jika Gaya Gravitasi Bumi Menghilang”?
Menurut Mandalajati Niskala:
“Pasti semua orang DENGAN MUDAH SEKALI dapat membayangkan sebuah
keadaan yang akan terjadi jika Bumi kehilangan Gaya Gravitasi”.

Kata Mandalajati Niskala jika ada pertanyaan seperti itu,
SEBENARNYA PERTANYAAN KURANG MENARIK.
Mungkin tiga pertanyaan dari Mandalajati Niskala di bawah ini
cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
1) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
2) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
3) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?
Pernyataan yang paling menarik dari Mandalajati Niskala sbb:
1) Matahari tidak memiliki Gravitasi tapi memiliki ANTI GRAVITASI.
2) Suhu di Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN,
padahal kata Para Akhli di seluruh Dunia suhu Inti Matahari
LIMA BELAS JUTA DERAJAT CELCIUS.

Saya mendapat penjelasan dari Mandalajati Niskala,
namun tentu tidak akan saya jelaskan kembali disini.
Yang pasti Filsuf Sunda Mandalajati Niskala
memiliki semua jawaban tersebut secara tuntas.

Memang pernyataan Mandalajati Niskala membuat para akhli geleng kepala.
Mandalajati Niskala pantas juga menyandang gelar
Sang Pembaharu Dunia di Abad 21

Selamat berfikir
@Sandi Kaladia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page