Minggu, 10 April 2011

Teleskop Ruang Angkasa Kepler

Sebuah tim internasional menggunakan teleskop ruang angkasa, memata-matai adanya osilasi di atmosfer dari 500 bintang yang serupa dengan Matahari, di bonanza data bintang memberikan cara baru untuk menguji pemahaman kita bagaimana bintang berevolusi, dan bahkan dapat membantu kita dalam pencarian Bumi kedua
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa ada perubahan pada matahari. Dengan cara yang sama seismolog menggunakan teknik model gempa bumi untuk model interior Bumi, helioseismologists menggunakan getaran yang diamati pada Matahari untuk meneliti jauh tentang bintang.

Osilasi dari sekitar 25 bintang lain juga telah dipelajari di bidang asteroseismology. Sekarang, berkat teleskop ruang Kepler, sebuah tim yang dipimpin oleh Bill Chaplin, di Universitas Birmingham, Inggris bisa mempelajarinya.

Diluncurkan oleh NASA pada tahun 2009, Kepler lebih dikenal untuk usaha pencarian planet-planet, dan misi lainnya untuk mengidentifikasi lebih dari 1000 exoplanets. Untuk menentukan kepadatan sebuah planet ekstrasurya, astronom harus mengetahui massa dan jari-jari bintang. Kedua parameter tersebut dapat ditentukan oleh asteroseismology dan Kepler dirancang untuk hal tersebut.
"Kepler melihat bintang-bintang yang sama secara terus menerus, tidak memotong dan mengubah ke berbagai bagian langit lainnya," kata Chaplin di situs physicsworld.com. "Hal ini telah memungkinkan kita untuk bisa menemukan osilasi kecil di 500 bintang.

Sumber: http://physicsworld.com/

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page