Jumat, 15 Agustus 2014

Memanen Oksigen di Mars ???

Para ilmuwan, insinyur, dan ahli desain kendaraan menuju Mars di Amerika Serikat memaparkan rencana baru ”Mars 2020”. Segera menjawab obsesi manusia menjejakkan kaki di Planet Mars? Para ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Washington DC punya kesibukan baru. Mereka sedang membangun kendaraan baru 

Secara umum, tampilan kendaraan yang mereka bangun itu mirip pendahulunya, Curiosity. Mars 2020 juga akan menggunakan casis dan sistem pendarat ”derek” yang sama, seperti suku cadang yang digunakan pada Curiosity. Bedanya, ada penyesuaian kompartemen perlengkapan, termasuk di antaranya alat pengubah karbon dioksida di atmosfer Mars menjadi oksigen murni yang kian mendekatkan obsesi manusia mengenal lebih dekat planet tersebut.

Keberadaan instrumen pengubah CO2 menjadi oksigen itu sangat vital dalam peta jalan rencana besar manusia mendarat ke ”Planet Merah” sekaligus menjajaki kemungkinan manusia tinggal di sana. Oksigen juga penting dalam rantai produksi bahan bakar roket yang memungkinkannya membawa pulang sejumlah materi penelitian ke bumi, termasuk koleksi batuan permukaan Mars untuk diteliti lebih mendalam.

”Hari ini kami membuat langkah penting lain dalam perjalanan menuju Mars,” kata administrator NASA, Charles Bolden, saat mengumumkan program kendaraan ilmiah Mars 2020 di Washington DC, Kamis (31/7). Curiosity sudah menjelajahi permukaan Mars sejak Agustus 2012 dan melakukan sejumlah eksperimen.

Kendaraan khusus sebelumnya, Opportunity, yang mendarat ke permukaan Mars pada 2004, membukukan rekor penjelajahan sejauh 40 kilometer. Itu rekor baru. Belum ada catatan jarak yang sudah ditempuh Curiosity.


Kembali ke program Mars 2020. Perlengkapan canggih yang akan diangkut untuk mendukung eksperimen lain adalah peralatan pengukur suhu, arah dan kecepatan angin, tekanan, kelembaban, serta ukuran debu Mars (Mars Environmental Dynamics Analyzer/MEDA). Alat lainnya adalah radar pemindai struktur batuan di bawah permukaan Mars dalam skala sentimeter.

Dengan berbagai kecanggihan teknologi yang diangkut dan siap diaktifkan secara robotik itu, para insinyur yakin semua itu dapat mengungkap sejumlah misteri Mars. ”Misi ini akan melanjutkan pencarian kami tentang kehidupan di alam semesta, sekaligus menawarkan peluang baru dalam teknologi eksplorasi,” kata John Grunsfeld, astronot dan administrator Direktorat Misi Ilmu Pengetahuan NASA.

Keberadaan kamera canggih beresolusi tinggi dengan kemampuan merekam-membuat film tiga dimensi dan menganalisis komposisi kimia permukaan Mars, masing-masing Mastcam-Z dan SuperCam, menjadi semacam ”wakil” manusia di sana.

Sumber:
http://sains.kompas.com/read/2014/08/08/08000011/Memanen.Oksigen.di.Mars.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page