Senin, 03 Maret 2014

Cara Air Mencair di Atmosfer Jupiter yang Panas

Mencari planet serupa Bumi di alam semesta memang tidak mudah. Untuk menemukan planet seukuran Bumi saja butuh instrumentasi yang punya tingkat ketelitian tinggi. Kehadiran Wahana Kepler tak pelak meningkatkan jumlah kandidat planet seukuran Bumi. Tapi untuk bisa menemukan planet serupa Bumi atau planet yang laik huni, para astronom terus mencari kehadiran air dalam wujud cair di sebuah planet.

Pertanyaannya bagaimana bisa mengetahui planet itu punya air? Sebuah planet ditengarai memiliki air jika ia berada di zona laik huni sebuah bintang. Tapi bagaimana astronom bisa mengetahui disitu benar-benar ada air? Nah ini dia tantangannya.

Ada beberapa planet yang sudah bisa dideteksi keberadaan uap air di atmosfernya, khususnya planet Jupiter panas. Lautan di Bumi memang mengisi sebagian besar planet biru ini, tapi itu justru menjadi daya tarik tersendiri untuk bisa menemukan air di planet lain. Apalagi air merupakan komponen utama yang menjadi syarat sebuah planet untuk mendukung terbentuknya kehidupan.

Pertanyaannya bagaimana para astronom bisa menemukan air?


Uap air di atmosfr sebuah exoplanet dapat dideteksi tapi tentu saja dengan kondisi tertentu. Ketika planet melintas di hadapan bintang atau yang kita sebut transit atau menggerhanai, maka informasi dari peristiwa transit dapat digunakan untuk mendeteksi kehadiran uap air di dan senyawa kimia lainnya di atmosfer planet tersebut. Atau cara lainnya, ketika sebuag planet berada cukup jauh dari bintag induknya maka astronom masih bisa mempelajari komposisi atmosfernya dari citra yang diambil.

Tapi, sebagian besar planet ekstrasolar tidak memenuhi salah satu dari dua prasyarat untuk bisa dipelajari atmosfernya. Perlu diingat, exoplanet itu bukan saja jauh tapi “tak mungkin” dilihat langsung. Itulah sebabnya sebagian besar penemuan exoplanet merupakan hasil deteksi langsung. Jika bintang saya tampak seperti titik di langit, bagaimana kita bisa melihat planet yang jauhhhh lebih kecil dari si bintang dan jauh lebih redup dari bintang. Apalagi mempelajari atmosfernya.

Jelas solusinya tidak mudah, tapi para peneliti dari Caltech, Penn State University, Naval Research Laboratory, University of Arizona, dan Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics membangun metode baru untuk mengidentifikasi kehadiran air di atmosfer extrasolar planet. Metode tersebut memanfaatkan teknik kecepatan radial (RV), teknik yang umum digunakan untuk menemukan planet ekstrasolar yang tidak pernah melakukan transit pada bintang induknya.

Sumber:
http://langitselatan.com/2014/02/27/cara-baru-mencari-air-di-atmosfer-jupiter-panas/
Comments
0 Comments
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page