Mengawali musim gerhana tahun 2014, Gerhana Bulan Total 15 April 2014 sudah berlalu. Dan gerhana kedua di tahun 2014 akan kita jelang. Gerhana kedua di musim gerhana, tapi juga merupakan Gerhana Matahari pertama di tahun 2014. Tanggal 29 April 2014, sebagian kecil masyarakat di Bumi akan bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian. Sedangkan sajian utama dari gerhana ini yakni Cincin Api Matahari hanya bisa dinikmati oleh penguin di Antartika!
Gerhana Matahari terjadi saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga cahaya Matahari ke Bumi akan terhalang oleh Bulan. Pada saat Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, ada kalanya seluruh cahaya Matahari dihalangi Bulan sehingga terjadi Gerhana Matahari Total, dan ada kalanya juga hanya sebagian cahaya Matahari yang terhalang sehingga pengamat di Bumi yang berada dalam jalur gerhana masih bisa melihat sebagian piringan Matahari.
Selain Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Sebagian, ada juga Gerhana Matahari Cincin, yang terjadi saat piringan Bulan yang menghalangi cahaya Matahari lebih kecil dari piringan Matahari. Akibatnya, Bulan menghalangi sebagian besar cahaya Matahari, menyisakan lingkaran cincin Matahari yang tidak tertutupi piringan Bulan seperti yang akan terjadi tanggal 29 April 2014.
Proses terjadinya gerhana matahari. Kredit: Sky & Telescope
Dan jika Gerhana Matahari memiliki dua macam gerhana yang berbeda, yaitu Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total, maka fenomena ini disebut juga Gerhana Matahari Hibrid. Kedua gerhana tersebut terjadi dalam satu kali fenomena gerhana dan terjadi secara berurutan.
Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari terjadi saat Matahari – Bulan – Bumi berada pada posisi sejajar dengan Bulan menghalangi cahaya Matahari yang mengarah ke Bumi. Tapi, mengapa ada saat dimana piringan Bulan menutupi sleuruh piringan Matahari dan ada saat dimana piringan Bulan lebih kecil dari Matahari?
Bulan yang berdiameter 3476 km, bergerak mengelilingi Bumi dalam lintasan elips sehingga jarak Bumi-Bulan bervariasi dari jarak rata-ratanya yakni 384460 km. Variasi jarak Bumi – Bulan bisa mencapai maksimum 406767 km dan jarak minimumnya adalah 356395 km. Kombinasi diameter Bulan dengan jarak Bumi – Bulan menyebabkan piringan Bulan di langit atau diameter sudut Bulan juga bervariasi dari 29’ 22’’ sampai dengan 33’ 31’’. Rata-rata ukuran diameter sudut Bulan 31’ 5’’.
Pergerakan Bumi mengelilingi Matahari juga memiliki variasi jarak minimum dan maksimum karena BUmi mengelilingi Matahari dalam lintasan elips. Titik terdekat dengan Matahari dinamakan titik perihelion, dan titik terjauh dinamakan titik aphelion. Jarak rata-rata Bumi – Matahari adalah 149 597 871 kilometer. Akan tetapi pada kenyataannya, jarak Bumi – matahari itu bervariasi antara 147 091 312 km saat di perihelion sampai dengan 152 109 813 km saat Bumi di titik terjauhnya dari Matahari atau aphelion. Piringan Matahari di langit atau diameter sudut Matahari juga bervariasi dari 31′.46 hingga 32′.53.
Perbandingan diameter Matahari terhadap diameter Bulan sekitar ~400, sedangkan perbandingan jarak Bumi – Matahari terhadap jarak Bumi – Bulan antara 362 hingga 419 kali. Karena itu perbandingan piringan Matahari atau diameter sudut Matahari dibanding diameter sudut Bulan atau piringan Bulan di langit berkisar antara 95% lebih kecil atau 110% lebih besar.
Sumber:
http://langitselatan.com/2014/04/26/secuil-gerhana-matahari-untuk-indonesia/