Jumat, 11 April 2014

Keren, Asteroid Punya Cincin

Cincin di Tata Surya adalah hal yang selalu menarik untuk diamati. Terutama cincin indah di planet Saturnus. Meski, Saturnus bukan satu-satunya planet bercincin tapi setidaknya cincinnya dapat diamati oleh para pecinta langit dengan mudah. Jupiter, Uranus dan Neptunus hanya punya cincin tipis yang melingkar membalut tubuh mereka. Tidak ada obyek lain di tata Surya yag memiliki cincin selain planet-planet gas raksasa tersebut.

Tapi tampaknya dominasi cincin oleh planet raksasa harus berakhir. Sebuah benda kecil di Tata Surya yang berada jauh dari Matahari juga punya cincin. Hasil pengamatan dari berbagai lokasi di Amerika Selatan termasuk di Observatorium La Silla milik ESO berhasil menemukan cincin yang menghiasi asteroid (10199) Chariklo.

Asteroid (10199) Chariklo atau kita sebut saja Chariklo merupakan anggota terbesar dari kelas Centaur yang berada di antara Matahari, Saturnus dan Uranus. Centaur merupakan kumpulan benda kecil di Tata Surya yang orbitnya tidak stabil di bagian luar Tata Surya. Orbit benda-benda kecil Centaur diketahui melintasi planet-planet raksasa dan sering mengalami perturbasi atau gangguan sevara berkala sehingga orbitnya akan tetap tidak stabil selama beberapa juta tahun.

Asteroid atau benda kecil di Centaur memang berbeda dari asteroid yang berada di antara Mars dan Jupiter dan tampaknya obyek di Centaur berasal dari area Sabuk Kuiper. Nama Centaur yang disandang berasal dari makhluk mistis setengah manusia setengah kuda, Centaurus, karena obyek-obyek di area tersebut juga memiliki dua karakter yakni asteroid dan komet.


Chariklo digolongkan sebagai asteroid karena tidak memiliki karakteristik dan aktivitas seperti layaknya komet.

Kedipan di kala Okultasi
Para astronom yang melakukan pengamatan pada asteroid Chariklo pada awalnya tidak menduga akan menemukan cincin di benda tersebut. Bahkan mereka tidak sedang mencari cincin. Yang dilakukan oleh para astronom adalah mengamati peristiwa okultasi Chariklo pada bintang UCAC4 248-108672 tanggal 3 Juni 2013. Pengamatan dilakukan dari Amerika Selatan dengan teleskop dari 7 lokasi berbeda, diantaranya adalah teleskop Danish 1,54 meter dan teleskop TRAPPIST milik ESO di Observatorium La Silla, Chille.

Dari 7 lokasi berbeda, para astronom mengamati peristiwa okultasi tersebut dan berhasil melihat saat menghilangnya sang bintang dari pandangan selama beberapa detik ketika cahayanya dihalangi oleh Chariklo. Tujuan pengamatan adalah untuk mengetahui ukuran dan bentuk dari benda kecil dengan yang berada nun jauh di bagian luar Tata Surya.

Menurut Felipe Braga-Ribas dari Observatório Nacional/MCTI, Rio de Janeiro, Brazil, yang menjadi pimpinan penelitian ini, tak ada satu astronom pun yang melakukan pengamatan berharap akan melihat dan menemukan cincin di Chariklo. Bahkan mereka pun tak terpikir kalau obyek sekecil Chariklo punya cincin.

Ketika peristiwa okultasi terjadi, beberapa detik sebelum dan kemudian beberapa detik sesudah terjadinya okultasi utama, para pengamat melihat ada dua kedipan pendek pada kecerlangan semua bintang. Artinya ada sesuatu di sekitar Chariklo yang menghalangi cahaya bintang.

Dan ternyata kedua kedipan itu menandai kehadiran dua buah cincin di Chariklo yang kemudian diberi nama Oiapoque dan Chuí yang merupakan nama sungai di utara dan selatan Brazil.

Sumber:
http://langitselatan.com/2014/03/27/dua-cincin-di-asteroid-chariklo/
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Home
Reload page